Apakah Pernah Patah Tulang Bisa Ikut Seleksi Kedinasan di IPDN?

Jika kamu pernah mengalami patah tulang, mungkin muncul pertanyaan penting: apakah masih bisa ikut seleksi masuk IPDN? Semua calon praja IPDN wajib melalui tes kesehatan yang ketat. Berikut penjelasannya:

Syarat Kesehatan Fisik IPDN

Berdasarkan regulasi seleksi, calon praja harus:

Sehat jasmani dan rohani, bebas dari riwayat cacat fisik dan mental
Tinggi badan minimal: 160 cm (pria) / 155 cm (wanita); berat badan proporsional berdasarkan BMI
Tanyakan lebih jauh, apakah "patah tulang" dipandang sebagai hambatan—beberapa sekolah kedinasan (STIN, Poltekip) melarang pelamar yang pernah patah tulang

Mengapa Patah Tulang Bisa Jadi Kendala?

Pengalaman patah tulang bisa meninggalkan jaringan parut, gangguan permanen, atau risiko cedera ulang. IPDN memiliki kurikulum fisik dan psikologi berat, termasuk ujian kesamaptaan yang membutuhkan kondisi tubuh prima dan tidak rawan cidera

Apakah Ini Berlaku untuk IPDN?

Meski regulasi IPDN tidak secara eksplisit melarang pelamar dengan riwayat patah tulang seperti pada STIN, poin umum menyebut:

Calon praja harus bebas dari cacat fisik
Baca juga:
Perubahan Ketentuan Seleksi Sekolah Kedinasan 2025 yang Harus Kamu Ketahui
Jika cidera pernah menyebabkan kelainan permanen atau rawan kambuh, sangat besar kemungkinan gagal di tahap tes kesehatan fisik.

Cara Memastikan Riil Kelayakanmu

Konsultasi ke dokter untuk mendapatkan surat keterangan — “baku bongkok”, “bekas trauma”, atau riwayat patah tulang lama.
Ikuti medical check-up di puskesmas atau klinik yang menyertakan pemeriksaan tulang sendi/rontgen jika diperlukan.
Siapkan dokumen medis lengkap untuk diserahkan ke panitia.